Batara Indra adalah putra dari pasangan Batara Guru dan Dewi
Umayi. Kerajaannya bernama Tinjomaya atau Kaindran. Ia juga mempunyai
nama lain yaitu Batara Sakra atau Sahyang Surapati. Ia menikah dengan
Dewi Wiyati dan berputra Raden Citrarata, Citragana, Citrasena,
Jayantaka, Jayantara, Arjunawangsa, Dewi Tara dan Dewi Tari.
Apabila Batara Indra berpergian, ia selalu menaiki gajah Airawata (Erawata). Senjatanya bernama bajra atau petir, jika dihantamkan ke arah musuh suaranya seperti petir.
Dalam cerita Begawan Ciptaning, ia merubah diri menjadi orang tua bungkuk yang memakai tongkat, bernama Resi Pandiya.
Resi Pandiya berpura-pura berteduh di pintu goa, di mana Begawan Ciptaning/Ciptahening (begawan ini sebenarnya Raden Janaka/Arjuna) sedang bertapa, ia berpura-pura masuk dan bertanya apa keinginan sang begawan itu. Kemudian sang begawan menjawab bahwa ia ingin menyingkirkan angkara murka di muka bumi agar bumi tentram dan damai.
Kemudian Batara Indra kembali ke kahyangan melaporkan hal tersebut kepada Batara Guru. Kemudian Batara Guru senang dan menghadiahi Panah Pasopati pada Begawan Ciptaning yang diceritakan di goa tadi. Begawan Ciptaning diminta menyingkirkan Prabu Niwatakawaca yang ingin memperistri Dewi Supraba. Prabu tersebut pun dikalahkan oleh Begawan Ciptaning lalu Kahyangan kembali tentram.
Sebenarnya Begawan Ciptaning/Raden Janaka itu adalah titisan Batara Indra melalui rahim Kunti. Dengan ajiannya Adityaherdaya, Dewi Kunti memohon diberi putra yang tampan, lalu permintaannya dikabulkan Batara Indra lahirlah Raden Janaka yang tampan alias Arjuna.
Apabila Batara Indra berpergian, ia selalu menaiki gajah Airawata (Erawata). Senjatanya bernama bajra atau petir, jika dihantamkan ke arah musuh suaranya seperti petir.
Dalam cerita Begawan Ciptaning, ia merubah diri menjadi orang tua bungkuk yang memakai tongkat, bernama Resi Pandiya.
Resi Pandiya berpura-pura berteduh di pintu goa, di mana Begawan Ciptaning/Ciptahening (begawan ini sebenarnya Raden Janaka/Arjuna) sedang bertapa, ia berpura-pura masuk dan bertanya apa keinginan sang begawan itu. Kemudian sang begawan menjawab bahwa ia ingin menyingkirkan angkara murka di muka bumi agar bumi tentram dan damai.
Kemudian Batara Indra kembali ke kahyangan melaporkan hal tersebut kepada Batara Guru. Kemudian Batara Guru senang dan menghadiahi Panah Pasopati pada Begawan Ciptaning yang diceritakan di goa tadi. Begawan Ciptaning diminta menyingkirkan Prabu Niwatakawaca yang ingin memperistri Dewi Supraba. Prabu tersebut pun dikalahkan oleh Begawan Ciptaning lalu Kahyangan kembali tentram.
Sebenarnya Begawan Ciptaning/Raden Janaka itu adalah titisan Batara Indra melalui rahim Kunti. Dengan ajiannya Adityaherdaya, Dewi Kunti memohon diberi putra yang tampan, lalu permintaannya dikabulkan Batara Indra lahirlah Raden Janaka yang tampan alias Arjuna.